Sabtu, 26 Oktober 2013

Happy Anniversary Telkom "Make The World Is In Your Hand"




بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Assalamu'alaikum Wr Wb
Apakabar, gan? Sehat semua kan ? Semoga begitu :)
Nah, kali ini, kami selaku Admin blog ini, akan menceritakan sedikit tentang salah satu perusahaan telekomunikasi dan informasi TERBESAR di Indonesia. Ya siapa lagi kalo bukan PT Telkom Indonesia.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau yang juga disebut dengan Telkom Indonesia atau Telkom saja oleh masyarakat Indonesia. Merupakan sebuah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi lengkap di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. WOW, banyak ya, gan :o  Salut deh
.
Saat ini, Telkom adalah salah satu BUMN yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi Firmansyah pada 11 Mei 2012.


Bapak Arief Yahya (kiri) dan Bapak Rinaldi Firmansyah (kanan)

Sejarah

Momen Kelahiran
Perusahaan Telkom didirikan pada tahun 1882. Pada saat itu, Telkom merupakan suatu perusahaanyang melayani pengiriman surat, pos, dan telegraf. Lalu Pemerintah Hindia Belanda menggonsolidasikan nya ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Tetapi sebelumnya, pada tanggak 23 Oktober 1856, pengoperasian layanan telegraf elektromagnetik pertama dihubungkan dari Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Itulah momen perusahaan Telkom Indonesia lahir.

Perkembangan
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Saham
Ini dia, gan. Para pemilik saham perusahaan Telkom Indonesia :
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi :
  • Pemerintah Indonesia : 75,80%
  • Publik free-float : 24,2%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi :
  • Pemerintah Indonesia : 66,20%
  • Publik free-float : 33,80%
Per 8 Desember 2001, Saham Telkom berubah menjadi :
  • Pemerintah Indonesia : 54,30%
  • Publik free-float : 45,70%
Per 16 Juli 2002, saham Telkom berubah kembali menjadi :
  • Pemerintah Indonesia : 51,19%
  • Publik free-float : 40,21%
  • Bank of New York dan Investor dalam Negeri : 8,79%
Sebelum Penawaran saham perdana, Telkom 100% dimiliki Pemerintah Indonesia

Logo Crest 
Logo PN Poste





Logo PERUMTEL (1974-1991)


Logo lama Telkom (1991-2009)
Logo Telkom 2009-2013

Logo Telkom sejak 16 Agustus 2013-Sekarang
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar